Hari ini di pagi yang dingin karna hujan yang mengguyur kota Pekanbaru yang bertuah baru kutau saat disampaikan joti pangkat cucu dari anak kemenakan kami yanti. Begitu lelahnya aku sampai tak perasan tertidur, saat berkutat di depan komputer entah sampai jam berapa tak taulah hanya Dia yang maha tau sang penentu segala galanya.
Ruas (Renungan Asmida) kali ini seperti biasa muncul di benak dan langsung aku catat kalau tidak akan hilang menguap begitu saja (biasanya saat dikamar kecil atau diperjalanan). Ruas ini pada dasarnya tentang Filsafat, yang begitu gamplang dipaparkan oleh Prof. Yufiarti beberapa tahun lalu, menambah ilmuku pada kajian filsafat yang sudah terbiasa penulis kecil bahas bersama (alm) ayahanda H. Raja Muda Depang selain Matematika cintaku, sastra serta politik dan hukum disedikit pertemuan yang ada dan yang tersisa saat ayah ke Selatpanjang tempat kami besar dan bersekolah sedangkan ayah pindah dan tinggal menetap di Kota lama Pasirpangaraian Rokan Hulu.
Dialog yang sangat menarik di ruang perkuliahan beberapa tahun lalu itu membayang saat penulis coba mengambil beberapa sisi dari hiruk pikuk berbagai pandangan yang mengemuka, mencoba mencerna dari berbagai sumber, tidak berhenti mengingatkan diri sendiri khususnya bahwa kita berbeda dan menyikapi perbedaan membuat kita ada.
Berikut ruas khususnya untuk diri sendiri serta yang mau dan mampu berpikir saja.
Ruas, narasi, fhoto, proses edit, tata letak:
Dra. Hj.Raja Muda Asmida, M.Pd
Penerbit: alc publishing, 05 Februari 2019 Pekanbaru