Kamis, 09 Desember 2021

Asmida65: Pergimu untuk selamanya, Alfatihah




Terakhir melihatmu kakak/ oma/uwak/makcik melalui video call dari Selatpanjang dan Pekanbaru. Kini hanya makanan doa yang akan tetap dikirim, semoga diampunkan segala silap dan salah selaku manusia yang tak luput dari kesilapan. Ya Allah... udah lebih empat bulan kakak pergi meninggalkan kami semuanye, pergi yang tak disangka, pergi yang takkan kembali. "Walau sampai bila terisak jua" Alfatihah untuk almh. Kakanda Raja Muda Asmiwati binti H. Raja Muda Depang.










 

Senin, 29 November 2021

Selasa, 20 Juli 2021

Asmida65: Hari Raye Idul Adha 1442 H dalam nuansa negeri masih dilanda Covid19.


Hari Raye Haji 1442 H tepatnye 20 Juli 2021, same dg tahun sebelumnye badai covid 19 masih melanda, menyedihkan memang akibat ulah oknum yang lebih pandai dari orang yang tau ilmu kesehatan membuat penambahan positif covid19 melonjak tajam, dan yang sangat mengherankan kita begitu mudah percaya dengan berita yang tidak jelas tanpa mau menggarisbawahi padahal virus ini sudah 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan lebih kurang ada di Indonesia yang berasal dari Cina dan telah menghantam belahan dunia namun masih ada yang tidak percaya, tidak peduli padahal begitu banyak korban tidak peduli apapun status sosial, begitu banyak pendanaan yang disiapkan untuk memperkecil dampak yang lebih luas. Bagi yang masih tidak percaya bahwa covid19 itu nyata (malahan sekarang sudah bermutasi dg berbagai varian salah satunya varian delta yang penularannya begitu cepat), itu hak anda pribadi bukan untuk umum.

Tingkat kepedulian yang rendah  terhadap kesehatan orang lain  dengan mengabaikan kesehatan diri sendiri, dengan tidak mematuhi prokes, menyebabkan orang lain yang taat prokes tapi dalam kondisi fisik lemah , rentan akan penyakit, ditambah faktor umur menyebabkan virus lebih mudah masuk, kemudian ditambah lagi tidak mau makan, walau banyak yang akan dimakan, tapi selera tu patah, yang biasanya mau makan tapi karena virus sama sekali tidak mau, salah satu cara dirawat di rumah sakit karena lemah, perut tak bisa diisi dengan makanan langsung. Ya Allah....betul tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Untuk kakak ku yang sedang isolasi di Slp semoga cepat sembuh negatif covid 19. Biasanya kami ngumpul hari raye di Pekanbaru, tapi th ini berserak. Begitu juge utk kawan - kawan satu ruangan yang  positif covid19 yang sekarang sedang isoman, masih sangat muda, mudah-mudahan cepat sehat dan kita bisa berkolaborasi lagi dalam tim kerja.

Untuk kita semua masyarakat Indonesia khususnya Riau jangan rugikan orang lain karena kelengahan kita, jangan bangga menularkan penyakit pada orang lain, mari kita patuhi prokes, kita dengarkan himbauan pemerintah  semuanya sebagai ikhtiar kita hidup berkebangsaan kalau semua sudah kita penuhi termasuk sudah vaksin masih juga terkena covid19 yang sekarang sudah menyasar hampir semua umur, tentu kita serahkan pada pemilik jagad raya beserta isinya sesuai keyakinan agama masing-masing. 

Begitu juga yang belum vaksin, bersegeralah vaksinasi supaya ada imun tubuh kita terjaga walau tidak menjamin tidak akan tertular covid19 tetapi sudah ada perlawanan dalam tubuh kita, kecuali yang mempunyai penyakit bawaan memang tidak boleh vaksin. 

Pilihlah tempat yang telah disiapkan pemerintah apakah rumah sakit yang ditunjuk atau dengan melihat rute bus keliling yg telah disiapkan jadwalnya. Sampai saat ini masih gratis dan mudah2an seterusnye mengingat dampak kehidupan masyarakat akibat wabah covid19 sangat luar biasa. Mudah-mudahan tidak ada yang "menangguk diair keruh."

"Pengorbanan Terbesar Saat Kita Mampu Mengalahkan Diri Sendiri". ( Dr. Dra. Hj. Asmida, M. Pd : 19 Juli 2021)


Senin, 07 Juni 2021

Asmida65: Galeri Asmida

Kenangan berbagai momen ceritanya foto jadul hehehe sampai foto terkini. Foto saat Wisuda Sarjana Pendidikan Matematika (Universitas Riau) th 1989 yang sangat berkesan, waktu itu almh mak dan ayah masih ade ikut mendampingi, itulah akhir pertemuanku dengan ayah, yang dapat hadir disaat wisudaku di Pekanbaru setelah itu aku tidak pernah lagi berjumpa sampailah berita duka datang sebelas bulan kemudian November 1989, ayah sudah tiada pergi untuk selama lamanya. Berita duka yang aku dapat dari secarik kertas orang yg mengantarnya yang sampai saat ini aku tidak tau siapa orangnya hanya Allah yang dapat membalasnya, aku sudah goyang tapi aku menguatkan diri dan harus kuat untuk memberitahukan kepade mak yang tinggal bersameku selanjutnya memberitahukan kepada keluarga yang lain khusus adek beradek yang berada di berbagai tempat di Provinsi Riau melalui sambungan telpon. Kondisi waktu itu th 1989 tidak lah sama seperti saat ini begitu pula kehidupan masyarakat saat itu di Kotalama Pasir Pangaraian yang saat itu masih Kabupaten Kampar. (Bersambung) 

Facebook.com/asmidarajamuda

Facebook.com/TbmAsmida


Jumat, 14 Mei 2021

Asmida 65: Galeri Hari Raye 1442 H bukan hanya Keluarga Inti

 

Hari Raya Idul Fitri 1442 H kenangan Hari Raya tahun ke dua dalam kondisi negara dalam wabah pandemi Covid 19. Saat ini segala hal yang dahulunya bisa kita lakukan secara leluasa saat ini kita harus menahan diri walau tidak tau sampai kapan, namun itu harus kita jalani dengan membiasakan tata cara baru saat beraktivitas, mengingatkan anggota keluarga seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dll merupakan era baru yang suka atau tidak suka menjadi bahagian dari keseharian kita mengingat zona merah yang semakin parah di negeri ini khususnya Kota Pekanbaru.  Silaturahmi dulu yang leluasa kini tidak lagi, semua secara online , syukurlah ada kemajuan tekhnologi sehingga jarak tidak lagi menentukan apalagi saat wabah seperti ini. Berikut kenangan hari raye 1442 H bersame anak kemenakan, menantu yang hadir Devi , Rio, Andri, Caca selain itu  kemenakanda Farida tapi tak sempat befoto karena rute masih banyak yg nak ditempuh. 

Ziya, Suja, Fasya dirumah oma hahaha 






Facebook.com/asmidarajamuda


asmida raja muda- youtube