Bahagia melihat senyum itu, tergambar dalam pemandangan petang, saat mentari sudah bergerak untuk beristirahat, terimekasih Allah aku tak sanggup membiarkan luka itu didepan mataku betul-betul tak sanggup walau tidak seberapa malah sangat sedikit merekalah yang terdekat walau aku tidak mengenal tapi firasat tidak mampu aku tolak. Terimekasih Allah aku melihat senyum bahagia itu terpancar, seperti bahagianya aku yang bergegas bergerak menyelusuri tepian jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar