Selasa, 31 Mei 2016

Suguhan luar menghiasi hari, bukan hal yang baru

Rupenye fenomena filem, drama atau sinetron dari negara luar sudah merasuk dalam keseharian kehidupan masyarakat kita, bukan hanya dirumah, dikantor tapi juge dikedai, seperti saat makan siangku hari sabtu, 28 mei 2016 disalah satu rumah makan di kota pekanbaru yang selalu aku kunjungi. Sambil menghirup jus timun yang aku pesan, aku tak sengaja sayup2x mendengar suara pemain becakap, betul-betul membuat aku tersenyum. Aku tak tau mengapa banyak orang menonton filem India tersebut, yah..selera orang memang berbeda beda. Aku sendiri yang paling sering aku tonton adalah filem Turki, salah satunye filem"efsun dan bahar" karena jalan ceritanya bagus, penggambaran yang sempurna akan realita kehidupan bahwa manusia melakukan berbagai cara untuk mencapai kesenangannya, tidak peduli walau harus mengorbankan hak orang lain, begitu  juge keserakahan, kecurangan, ketidak pedulian akan hak orang lain, iri, dengki dan berbagai penyakit hati lainnya begitu sempurna digambarkan dalam filem ini. Namun jangan lupa, kebenaran juga yang akan menang dan kesabaran manusia ada batasnya. Walau sekarang aku jarang menonton karena terlampau malam diputar antv, namun kesimpulanku kebenaranlah yang akan menang diakui ataupun tidak, itulah kesimpulan awalku. Lihatlah gambar berikut yang aku ambil dari internet yang judul aslinye"O Hayat Benim", betapa hidupnya masing-masing pemain dalam menggambarkan cinta, sayang, kesetiaan dengan jiwa yang tak pernah mati.


selain filem "efsun dan bahar" yang sering aku tonton adalah serial "ashoka", yang dari beberapa sumber yang aku baca filem tersebut diambil dari sejarah raja ashoka. Filem klosal India ini dibuat dengan kualitas tinggi sehingga menghasilkan filem yang kuat. Walau masing-masing filem mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda, namun menurut aku tantangan pembuatan filem sejarah lebih berat, segala aspek harus dikaji seperti pakaian yang dipakai artis/aktor, istana kerajaan, kemiripan pemain dengan yang diperankan, makanan, maupun kendaraan yang dipakai pada masa itu, semuanya butuh pengkajian, tidak asal jadi, asal cepat siap. Lihatlah gambar berikut yang saye ambil dari internet, betape kuatnye karakter masing-masing-masing pemain salah satu tercermin dalam gambar berikut.


Betapa maju filem India, dan keberhasilan mereka menembus pasar Indonesia bukanlah hal yang baru, sejak aku kecil di Selatpanjang filem India sudah merambah di Indonesia, tapi waktu itu lebih banyak filem hindustan bukan tamil, tapi lihatlah sekarang mereka merasuk semuanye. Perkembangan perfileman India atau drama atau apalah namanya, menurut hemat aku karena semua unsur bergerak dengan perencanaan yang matang, bukan instan. Jadi jangan heran kalau rumah2x di Indonesia khususnya akan tetap menonton filem dari luar khususnya filem India, dan Turki, sementara filem kita nyaris tak terdengar, walau ade hanye beberape bijik. Malahan ade drama kite yang menggambarkan cerite sejarah, tapi jalan ceritenye entah kemane mane pokoknye tak sedap lalu, begitu juge pendapat kemenakanku yang datang dari Selatpanjang yang besungut sungut menengoknye, kalau begitu ape yang harus dibanggakan. Biasanye dirumah langsung ganti chanel tv yang lain, kalau tak ade acara yang bagus matikan saje tv, habis kesah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar