Sabtu, 25 Juni 2016

KUHONDAK: YANG ADE HANYA DIRI SENDIRI TANGGUNGLAH SITU.

Segala yang dilakukan manusia dimuka bumi akan dipertanggung jawabkan termasuklah anak-anak yang dipercayakan oleh sang pencipta pada kedua orang tua. Kebebasan yang tanpa batas, memenuhi seluruh keinginan anak  tanpa memberi jarak tenggang, membenarkan perilaku anak yang salah, sehingga dia tidak tau mana yang salah, dan mana yang benar sejak kecil dan terpatri sampai dewasa dan bisa2x sampai dia mati dia tidak tau tentang benar dan salah karena otaknya tidak pernah menerime makananan yang namanye benar atau salah tersebut, jadi bagaimana dia mencernanye. Itulah cikal bakal neraka untuk anak yang akan berimbas pada orang tua, baik dunia maupun akhirat. Dengan begitu aku menyimpulkan, hidup ini adalah suatu pernyataan. Kembali kepade perangai anak tadi, kejahatan atau kenakalan anak yang salah didik tersebut yang telah melewati batas kenakalan remaja, melewati batas kemanusiaan akan menggiring orang tuanya ke neraka. Apakah neraka didunia, dengan sikap tingkah laku yang tidak bertanggung jawab, maupun saat anak mempertanggung jawabkan perbuatannya diakhirat setelah anak tiada. Saat itu kita tidak akan mampu lagi mengelak atas apa yang telah diperbuat. Sebagai ilustrasi seperti yang disampaikan oleh mak ku almh. Tengku Sribanun puluhan tahun lalu dan  rupenye diulang kaji oleh penceramah/ustad disalah satu mesjid di Pekanbaru, itu juge kajinye same....persis.... kemudian aku telaah kembali dipagi sabtu, 25 juni 2016 seperti berikut ini: "Orang tua yang sudah bersenang lenang di surga, akan dipanggil oleh Allah swt, saat sianak yang bermukim di neraka mengatakan bahwa orang tuanya tidak pernah menasehati dia, dan membiarkan saja kelakuan, kejahatan yang dilakukannya, orang tue  tak mau memarahi kesalahan anak walau sudah jelas-jelas anak membuat kesalahan fatal dan berlarut larut, berulang ulang, tapi sianak enjoy aje tidak bertanggung jawab akan segala perbuatannye". Apa yang terjadi, kehebatan kata2x, mengelak akan tanggung jawab sudah tidak berlaku, anak yang disayang sayang melebihi sayang pada si pencipta tidak akan mengatakan " biar aja orang tuanya di surga" tapi membawa orang tuanye nyemplung ke neraka bersama dengan die, walau mulanya si orang tua telah di surga. Jadi anak akhirnye membawa ke neraka. Namun hal tersebut tidak akan terjadi kalau orang tua telah menasehati sianak, mendidik dan terdidik sejak usia dini, walau sianak mengatakan orang tuanya tidak mengajarkan kebaikan ataupun mendidik sejak kecil, supaya dia dan kedua orang tuanya sama-sama masuk neraka, hal tersebut tidak berlaku karena seluruhnya akan berbicara, baik tangan, kaki, seluruh anggota tubuh bersaksi. Yang ada hanya diri sendiri, tanggunglah situ. "Kuhondak" kate (almh) makku Yang Mulia Hjh.Tengku Sribanun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar