Senin, 06 Juni 2016

Memupuk kemandirian sejak usia dini

"Cepatlah2x, berserak tu", itulah salah satu kalimat yang sering diucapkan orang tua, saat melihat anaknya yang masih kecil sedang makan. Akhirnye supaye cepat dan tidak berserak, sianak yang sudah mulai pandai makan sendiri disuapi oleh sang ibu atau ayah. Contoh lainnye saat anak mulai belajar membantu misal menyapu sampah, saat melihat sang ibu menyapu, namun yang sering terjadi orang tua ribut "sudah, tak usah ikut2x lagi biar mama aje, kan jadi berserak". Ujar ibu saat melihat sianak membantu, bukannye orang tua mengarahkan anak cara menyapu yang benar atau memuji si anak yang telah membantu malah orang tua tidak menghargai kepedulian anak akan kebersihan. Memang benar nampaknye sianak menyerakkan makanan atau sampah, maklum aje namenye juge anak-anak, kekuatan tangannya tidak same dengan orang yang sudah besar. Namun bukan itu permasalahannye, tapi yang lebih penting adalah memupuk kemandirian anak sejak usia dini, memupuk rasa tanggung jawab, peduli akan lingkungan. Kalau sekali kali mungkin bisa dimaklumi sikap tersebut, tapi kalau sering2x, orang tua seperti itu akan menyebabkan pembiasaan pada anak, dan ini yang paling berbahaya. Pengamatan dilapangan menunjukkan betapa kewalahan orang tua saat anak mulai besar, malahan sampai dewasa, pertanyaannya siapa yang salah. Dari bincang-bincang dengan berbagai kalangan dengan berbagai tingkat pendidikan, tue ataupun mude, baik yang menikah ataupun tidak, baik yang punye anak ataupun tidak, dari masa ke masa jawabannya tidak berubah adalah orang tua, disadari ataupun tidak, diakui ataupun tidak. Perilaku orang tua dalam mendidik, akan tergambar dalam diri sianak menjadi suatu keterkaitan, kecil kemungkinan untuk merubah sikap tidak bertanggung jawab tersebut, bukankah kite sering mendengar pepatah yang mengatakan "buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar