Jumat, 22 April 2016
Tengku Agung Sultanah Latifah, Memajukan Perempuan Melayu Melalui Pendidikan
Tengku Agung Sultanah Latifah
Sumber gambar: ummi-online.com/tengku- agung-sultanah- latifah-pembangunan perempuan-melayu
Tengku Agung Sultanah Latifah, sang pelopor pada zaman Belanda untuk memajukan perempuan melayu melalui pendidikan. Kerajaan Siak Sri Indrapura sebagai saksi bahwa kerajaan tidak pernah diam dalam memajukan pendidikan perempuan melayu. Tengku Agung mendirikan Lembaga Pendidikan Sultanah Latifah School, khusus untuk pendidikan perempuan melayu. Tengku Agung berharap perempuan melayu harus mandiri dan mempunyai keterampilan, bukan hanya untuk kalangan di kerajaan Siak tapi juga di luar Istana Siak. Selain itu Tengku Agung juga mendirikan sekolah agama khusus kaum perempuan, yaitu Madrasatun Nisak, lulusan yang berprestasi diberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Tengku Agung biasa rakyat menyapa merupakan salah satu perempuan di zaman Belanda tepatnya di kerajaan Siak Sri Indrapura yang peduli akan pendidikan perempuan melayu, pelopor tentang pentingnya pendidikan dan keterampilan untuk perempuan. Jadi merupakan PR bagi pendidik di Riau untuk mengenalkan pejuang, pelopor pendidikan perempuan melayu dari kerajaan Siak. Seluruh warga masyarakat Riau harus tau bahwa seorang pejuang pendidikan bukan hanya ada di Jawa seperti Kartini yang setiap tgl 21 April dirayakan oleh orang Indonesia. Tapi juge ade di Negeri Riau Bumi Melayu, die adalah Tengku Agung Sultanah Latifah dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. (Sumber: Dari berbagai sumber).
Gerakan bersejarah untuk pendidikan perempuan melayu pada zaman Belanda itu, aku yakin juga menginspirasi pada perempuan di lingkungan kerajaan lain pada zaman itu seperti Kerajaan Kunto Darussalam, pantaslah makku Tengku Sribanun mempunyai pola pikir yang berbeda dengan perempuan lain sezamannya, yaitu menomor satukan pendidikan dan kemandirian, semua itu menurut hemat aku ditempa selain dari pendidikan umum dan agama juga pengalaman mak saat bersama orang tuanye datuk kami Tengku Said dalam berbagai pertemuan dengan Raja dibalai kerajaan yang semakin menambah wawasannye akan pentingnye pendidikan untuk perempuan. Itu cerite yang selalu aku dengar dari makku yang mulia Tengku Sribanun dalam berbagai situasi dan tetap membekas dalam hidupku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar